Selasa, 25 Desember 2012

tugas (perancangan karya ilmiah)


BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah
Pada musim penghujan saat ini banyak bencana banjir dimana-mana, untuk memudahkan memonitori keadaan air sungai yang ada di pintu bendungan sungai maupun pintu sungai, maka dibuatlah alat flood sensor ini dengan tujuan untuk mendeteksi batas ketinggian kapasitas air. Kepentingan untuk memilih alat ini, dikarenakan dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya pada pintu air aliran sungai yang digunakan sebagai pendeteksi banjir dimana ketinggian air dihitung supaya air tidak meluap keluar yang  menyebabkan terjadinya banjir. Selain itu memudahkan petugas penjaga pintu air aliran sungai agar bisa memberi tanda jika air sungai sedang tinggi dan mempermudah menjalankan tugasnya apalagi saat ini hujan sering terjadi yang suatu saat air dapat meluap sehingga menyebabkan banjir. Alat ini juga banyak pengaplikasiannya baik untuk penampungan air yang ada di tiap rumah agar meminimalisir air yang terbuang, selain itu juga masih banyak pengaplikasiannya kedalam kehidupan sehari-hari, jadi alat ini sungguh berguna jika diaplikasikan dengan baik dan benar.
Flood Sensor ini terdri dari sederet lampu led yang terdiri dari tiga warna yakni warna hijau, kuning, dan merah yang berguna sebagai penanda ketinggian air pada penampung air, selain lampu led terdapat sebuah buzzer yang berguna sebagai penanda berupa suara fungsi buzzer digunakan sebagai alarm. Namun dibalik semua komponen yang di gunakan ada satu komponen elektronika yang sangat dominan dalam pembuatan rangkaian ini adalah IC AT89C51, IC mikrokontroller yang berfungsi sebagai otak untuk sistem kerja Flood Sensor.

1.2 Batasan Masalah
Pada penulisan ini, penulis batasan permasalahan hanya pada:
·      Cara kerja dari rangkaian beserta komponen sensor air yang tertera pada skema lengkap flood sensor dan pengoperasian dari flood sensor.
·      Pemasangan komponen pada alat flood sensor.

1.3 Tujuan Penulisan
·      Tujuannya dapat mengaplikasikan alat flood sensor dengan baik dan benar
·      mempelajari sistem kerja flood sensor terutama mikrokontroller yang digunakan didalamnya.
·      Untuk memenuhi tugas Praktikum Mikroprosesor
·      Untuk menambah wawasan Elektronika.

1.4 Metode Penulisan
Penulisan makalah ini dirancang dengan beberapa metode-metode diantaranya :
1.4.1.  Studi lapangan
a. Observasi :
yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek (alat-alat) yang di buat.
b. Wawancara atau konsultasi :
yaitu memberi pertanyaan-pertanyaan kepada pengurus laboratorium serta staf-stafnya   untuk mendapatkan sumber informasi yang di butuhkan, misalnya; komponen-komponen yang diperlukan, serta cara bagaimana alat itu bekerja.
c. Studi literatur :
mencari sumber informasi yang berhubungan dengan penulisan alat ini, baik dari media cetak maupun media elektronik (e-book).
d. Studi kepustakaan :
Yaitu mengumpulkan data-data teoritis yang bersumber dari buku-buku dan diktat kuliah yang ada kaitannya dengan penulisan makalah ini, seperti diperpustakaan.

1.5  Sistematika Penulisan
Pada bagian ini kami akan mengemukakan tetntang pokok-pokok uraian tugas penulisan makalah ini agar lebih mudah dipahami dan juga sebagai dasar pembahaan selanjutnya. Dalam penulisan ini kami menyajikan sistematika penulisan dengan kronologis sebagai berikut :
BAB I-PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II-LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang komponen-komponen yang digunakan, konfigurasi yang digunakan, dan juga teori-teori yang digunakan dalam pembuatan Fload detector ini.

BAB III-ANALISA RANGKAIAN
Bab ini membahas mengenai perancangan sistem otomatisasi alat Fload detector yang terdiri dari analisa rangkaian secara diagram blok, analisa rangkaian secara detail dan analisa logika pemrograman.

BAB IV-CARA KERJA ALAT
Penjelasan langkah pengoperasian alat, dan Aplikasi mikon dalam sehari-hari.

BAB V-PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan-kesimpulan dari penjelasan alat yang dibuat dan saran–saran pembuatan alat yang dibuat.

BAB 2
LANDASAN TEORI


2.1  IC AT89C51

Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem komputer. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer pribadi dan komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dan program yang dikerjakan. Seperti umumnya komputer. Mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks yang diinginkan     oleh      programmer.
2.1.1         Mikrokontroller MCS-51
Mikrokontroler 8051 merupakan keluarga mikrokontroler MCS-51. Yang termasuk dalam keluarga MCS-51 adalah mikrokontroler 8031 (versi 8051 tanpa EPROM), 8751, dan 8052. Keluarga MCS-51 memiliki tipe CPU, RAM, counter/ timer, port paralel, dan port serial yang sama. Mikrokontroler 8051 diperkenalkan pertama kali oleh Intel corp. pada akhir 1970. Mikrokontroler 8051 merupakan kontroller 8-bit yang mampu mengakses 64 Kbyte memory dan 64 Kbyte data memory (eksternal).
                       Mikrokontroller adalah suatu chip yang dibuat dengan cirri khasnya, umumnya adalah :
·        Memiliki memori yang relatif sedikit. Penggunaan mikrokontroller untuk keperluan instrumentasi khusus membuatnya tidak efisien jika menggunakan memori yang besar namun tidak terpakai.
·        Memiliki unit I/O langsung. Berbeda dengan mkrokomputer yang unit I/O-nya dapat dikonfigurasi lebih lanjut, mikrokontroller memiliki unit I/O yang terintregasi dan berhubungan langsung dengan mikroprosesornya.

2.2  Deskripsi Pin pada MCS-51
            Mikrokontroler AT89S51 memiliki pin berjumlah 40 dan umumnya dikemas dalam DIP (Dual Inline Package). Masing-masing pin pada mikrokontroler AT89S51 mempunyai kegunaan sebagai berikut:
·        Port 0 (Pin 32 sampai 39)
             Port 0 merupakan port dua fungsi yang berada pada pin 32-39 dari AT89S51. Dalam rancangan sistem sederhana port ini sebagai port I/O serbaguna. Untuk rancangan yang lebih komplek dengan melibatkan memori eksternal jalur ini dimultiplek untuk bus data dan bus alamat.
·        Port 1 (Pin 1 sampai 8)
             Port 1 disediakan sebagai port I/O dan berada pada pin 1-8. Beberapa pin pada port ini memiliki fungsi khusus yaitu P1.5 (MOSI), P1.6 (MISO), P1.7 (SCK) yang digunakan untuk jalur download program.
·        Port 2 (Pin 21 sampai 28)
             Port 2 ( pin 21-28 ) merupakan port dua fungsi yaitu sebagai I/O serbaguna, atau sebagai bus alamat byte tinggi untuk rancangan yang melibatkan memori eksternal.
·        Port 3 (Pin 10 sampain 17)
             Port 3 adalah port dua fungsi yang berada pada pin 10-17, port ini memiliki multi fungsi, seperti berikut ini :
Ø      BIT NAME BIT ADDRESS ALTERNATE FUNCTION
Ø      P3.0  RXD B0h Receive data for serial port
Ø       P3.1  TXD B1h Transmit data for serial port
Ø      P3.2  INT0 B2h External interrupt 0
Ø      P3.3  INT1 B3h External interrupt 1
Ø      P3.4  T0 B4h Timer/counter 0 external input
Ø      P3.5  T1 B5h Timer/counter 1 external input
Ø      P3.6  WR B6h External data memory write strobe
Ø      P3.7  RD B7h External data memory read strobe

2.3           PSEN  (Program Store Enable)
Sebuah sinyal keluaran yang terdapat pada pin 29. Fungsinya adalah sebagai sinyal kontrol untuk memungkinkan mikrokontroler membaca program (code) dari memori eksternal. Biasanya pin ini dihubungkan ke pin EPROM. Jika eksekusi program dari ROM internal atau dari flash memori (ATMEL AT89SXX), maka berada pada kondisi tidak aktif (high).

2.4       ALE (Address Latch Enable)
Sinyal output ALE yang berada pada pin 30 fungsinya sama dengan ALE pada microprocessor INTEL 8085, 8088 atau 8086. Sinyal ALE dipergunakan untuk demultiplek bus alamat dan bus data. Sinyal ALE membangkitkan pulsa sebesar 1/6 frekuensi oscillator dan dapat dipakai sebagai clock yang dapat dipergunakan secara umum.

2.5       EA (External Access)
Masukan sinyal terdapat pada pin 31 yang dapat diberikan logika rendah (ground) atau logika tinggi (+5V). Jika diberikan logika tinggi maka mikrokontroler akan mengakses program dari ROM internal (EPROM/flash memori). Jika diberi logika rendah maka mikrokontroler akan mengakses program dari memori eksternal.

2.6       RST (Reset)
Input reset pada pin 9 adalah reset master untuk AT89S51. Pulsa transisi dari tinggi selama 2 siklus ke rendah akan mereset mikrokontroler.

2.7       Oscillator
Oscillator yang disediakan pada chip dikemudikan dengan XTAL yang dihubungkan pada pin 18 dan pin 19. Diperlukan kapasitor penstabil sebesar 30 pF. Besar nilai XTAL sekitar 3 MHz sampai 33 MHz. XTAL1 adalah input ke pembalikan penguat osilator (inverting oscillator amplifier) dan input ke clock internal pengoperasian rangkaian. Sedangkan XTAL2 adalah output dari pembalikan penguat osilator.

2.8       Power
            AT89S51 dioprasikan pada tegangan power supplay +5V, pin VCC berad pada pin 40 dan VSS (ground) pada pin 20.
            Mikrokontroller tidak dapat bekerja bila tidak diberikan program kepadanya, sistem kerja mikrokontroller dapat dirubah setiap saat sesuaii dengan program yang diberikan kepadanya. Instruksi perangkat lunak berbeda untuk masing-masing jenis mkrokontroler.
            Mikrokontroller tidak dapat memahami instruksi yang berlaku pada mikrokontroller jenis lain, contohnya Mikrokontroller buatan INTEL memiliki intruksi yang berbeda dengan mikrokontroller buatan ZILOG.
            Bahasa pemrograman yang digunakan untuk memprogram MCS51 adalah bahasa assembler, bahasa assembler berkaitan erat dengan bilangan, bilangan tersebut digunakan untuk pemberian alamat pada port dan registry.


2.9     PERINTAH DASAR MCS-51
            Dasar-dasar perintah yang biasa digunakan pada mikrokontroller MCS-51 adalah sebagai berikut.:
a.                   Clr       : mereset atau memberi nilai 00h.
b.                  mov     : menyalin suatu nilai.
c.                   Setb     : memberikan logika 1 pada port.
d.                  Call     : memanggil perintah program yang ditentukan.
e.             Sjmp    : lompat ke label program dan langsung menjalankannya
f.                    djnz     : mengurangi nilai pada register, bila belum  mencapai 0          maka      akan dilakukan lompatan ke label sub program.
g.                   Jnb     : lompat kelabel subprogram bila nilai port berlogika LOW.
h.                   cjne     : bandingkan, bila nilai port tidak sama maka lompat.
i.                     rr / rl   : geser kanan 1 bit pada isi akumulator / kiri 1bit
j.                    inc/dec: menambahkan nilai 1 bit pada akumulator /  mengurangi nilai 1 bit pada akumulator.
2.10     Xtal (Kristal)

Mikrokontroler keluarga MCS51 di dalamnya mempunyai rangkaian osilator (Build in). orang sering menggunakan osilator sebagai sumber detak mikrokontroller dengan kristal 12 MHz. Sumber detak (clock) ini yang menentukan besarnya atau kecepat siklus mesin yang di perlukan guna membaca setiap satu perintah. Satu siklus mesin akan menjalankan satu perintah mikrokontroler, tidak menutup kemungkinan satu perintah membutuhkan dua siklus mesin. Apabila digunakan kristal 12 MHz, maka waktu yang diperlukan setiap satu siklus mesin adalah 1 udetik.

2.11     Kapasitor
Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan huruf Cadalah suatu alat yang dapat menyimpan energi / muatan listrik di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut.

2.12        LED (LIGHT EMETTING DIODE)
Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus dalam satu arah saja. Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus listrik, yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC) menjadi arus tegangan searah (DC).

2.13     Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohm yang diketahui bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω ( Omega ). Jika Resistor tidak dialiri arus, maka tegangan kedua ujungnya sama.

2.14    Buzzer
            Fungsi dari buzzer adalah sama seperti speaker , yaitu untuk menghasilkan suara, namun buzzer hanya mampu untuk menghasilkan suara berfrekuensi tinggi, sedangkan speaker mampu untuk menghasilkan suara dalam berfrekuensi tinggi dan rendah. Rangkaian dalam Buzzer Buzzer merupakan komponen yang berisikan lilitan dan 3 batang kawat yang berbentuk seperti switch. Apabila arus dialirkan, maka kumparan akan menghasilkan medan magnetik , sehingga menarik kawat (K3), dan memutuskan kawat (K2) dengan kawat (K1), tetapi kalau arus dimatikan, maka kumparan akan kehilangan medan magnetnya sehingga kawat K3 akan terlepas dari kumparan, dan kawat K2 berhubungan dengan K1. Buzzer biasa dipakai pada alat-alat ringan yang membutuhkan daya kecil.

2.15    IC Regulator
            IC regulator adalah IC yang tujuannya mengatur atau merregulasi, agar suatu tegangan menjadi tetap walaupun beban berubah dan tegangan input berubah.

2.16     Sensor
Sensor adalah suatu alat atau rangkaian alat yang dipakai untuk merubah suatu besaran tertentu menjadi besaran lai dengan cara “merasakan / mendeteksi” dalam bahasa inggris disebut to sense. Artinya jika pada suatu ketika ada sesuatu atau benda yang lewat pada jangkauannya (terukur) maka sensor akan merasakan / mendeteksi sesuatu tersebut tanpa harus mengetahui benda apa yang melewatinya. Kemudian setelah dia merasakan atau mendeteksi maka hasilnya dikirim ke rangkaian selanjutnya untuk dijadikan suatu referensi masukan pada rangkaian tersebut. Secara umum system kerja sensor mirip dengan kerjanya suatu switch ada kondisi NO, NC dan Common.
Terdapat 2 jenis Sensor yang digunakan, yaitu :

1.      Air
Rangkaian sensor air merupakan jalur pcb yang dirangkai sangat berdekatan, namun tidak terhubung, dan dilapisi timah agar tembaga jalur pcb tersebut tidak terkorosi oleh air hujan nantinya. Ketika air hujan menggenangi jalur timah yang berdekatan tersebut, maka jalur tersebut menjadi terhubung satu sama lain dikarenakan sifat air sebagai konduktor yang baik.

Di blok sensor ini terdapat sensor air sensor ini berfungsi sebagai sumber inputan logika untuk  AT89S51. Pada sensor air, jika sensor air terkena air, maka sensor air akan menghasilkan logika LOW untuk inputan AT89S51, dan logika HIGH jika sensor tidak terkena air.

BAB 3
ANALISA RANGKAIAN


Analisa secara blok diagram disini terdapat Aktifator→ Input→proses→output. Di sini +5V sebagai Aktifator,Input itu sebagai sensor air yang memiliki 4 inputan S1-S4, proses itu sebagai ic (AT89S51)Dan pada output terdapat led 1 yaitu berwarna hijau, led 2 yaitu berwarna kuning, led 3 yaitu berwarna merah, dan buzzer.

3.1 Analisa blok input
     Input pada alat kami fload dectetor kami menggunakan sensor air yang terdiri dari 4 inputan yaitu S1 sampai S4,dimana masing – masing inputan  memiliki fungsi yang berbeda untuk mengaktifkan LED dan Buzzer.Dimana S1 itu berfungsi untuk  mengaktifkan LED 1 (Hijau),S2 berfungsi untuk mengaktifkan LED 2 (Kuning),S3 berfungsi untuk mengaktifkan LED 3 (Merah),dan S4 berfungsi untuk mengaktifkan LED 3 dan Buzzer.


3.2 Analisa blok proses
     Pada proses ini kami menggunakan IC AT89S51 sebagai media proses,dimana pada setiap kaki – kaki IC tersebut memiliki fungsi masing – masing dan pada kaki IC.Kaki  40 dan 20 berfungsi sebagai power,kaki 31 berfungsi sebagai EA(Enable Accsess), kaki ke 21,23,25 dan 27 itu  sebagai input, kaki 10,11,12 dan 17 sebagai output  dan kaki 9 sebagai reset, kaki 19 dan 18 sebagai oscillator.

3.3 Analisa blok output
     Pada output ini kami menggunakan beberapa LED dan sebuah Buzzer. Sebagai penanda bekerjanya  alat , LED 1 (Hijau), LED 2 (Kuning) ,LED 3 (Merah) dan  Buzzer.      


3.4 Analisa rangkaian secara detail

       Dalam rangkaian ini terdapat 5v sebagai aktifator , sensor air sebagi input dan terdapat 4 inputan yaitu S1,S2,S3 dan S4, IC AT89S51 sebagai proses dan led dan buzzer sebagai output . Di dalam alat ini ada 4 keadaan,yaitu S1(p2.6) S2(p2.4) S3(p2.2) dan S4(p2.0).Bila input S1 terkena air maka output led menyala berwarna hijau,bila S2 terkena air maka output led menyala berwarna kuning,bila S3 terkena air maka output led menyala berwarna merah dan bila S4 terkena air maka output buzzer berbunyi dan led menyala berwarna merah.
       Rangkaian ini menggunakan IC AT89S51 .Disini terdapat IC 40 kaki, kaki 40 sebagai power 5v,kaki 20 sebagai ground,kaki 31 sebagai Enable Access (EA),kaki 21,23,25 dan 27 (p2.0,p2.2,p2.4 dan p2.6) sebagai input sensor dan ground,kaki 18 dan 19 sebagai oscillator dan kaki 18 output oscillator dan kaki 19 input oscillator,kaki 17 sebagai output buzzer,kaki 10,11 dan 12 sebagai output led dengan warna hijau,kuning dan merah,kaki 9 sebagai reset master untuk IC AT89S51.
       Jika  kaki  anoda led hijau,kuning dan merah  terhubung +vcc,maka kaki katoda led hijau,kuning dan merah terhubung pada kaki ic 10,11 dan 12,jika buzzer juga terhubung +vcc dan kaki ic 17 maka arus akan mengalir apabila kaki 21,23,25 dan 27 sudah terhubung dengan ground (air sebagai perantara)  pada kondisi  S1-S4 (sensor air).
       Disini telah menggunakan IC yang sudah di program  secara aktif low (-).Dan keluar lah output led hijau menyala bila input S1 terkena air,led kuning menyala bila input S2 terkena air,led merah menyala bila input S3 terkena air dan led merah menyala dan buzzer bunyi bila input S4 terkena air.

3.3 Analisa secara software
       3.3.1 Mide-51
Analisa Program
Keterangan
$mod51

org 0h
memulai program dari alamat memori dengan 0h
sensor:

mov p3,#0ffh
port 3 diberi nilai high (karena aktif low)
jnb p2.0 , buzzer_merah
pada keadaan buzzer_merah port 3 bernilai 7B hexa/ 0111 1011
jnb p2.2 , merah
lompat ke keadaan merah bila nilai p2.2 berlogika LOW, jika tidak maka pindah ke keadaan selanjutnya.
jnb p2.4 , kuning
lompat ke keadaan kuning bila nilai p2.4 berlogika LOW, jika tidak maka pindah ke keadaan selanjutnya.
jnb p2.6 , hijau
lompat ke keadaan hijau bila nilai p2.6 berlogika LOW, jika tidak maka pindah ke keadaan selanjutnya.
sjmp sensor
menjalankan program yang terdapat pada   keadaan sensor, jika berlogika LOW.
merah       :   mov p3,#0fbh
                                                                      
Nilai hexa FB hexa/1111 1011 pindah ke p3
sjmp sensor
menjalankan program yang terdapat pada   keadaan sensor, jika berlogika LOW.
kuning      :   mov p3,#0fdh
                                                                      
Nilai hexa FD hexa/1111 1101 pindah ke p3
sjmp sensor
menjalankan program yang terdapat pada   keadaan sensor, jika berlogika LOW.
hijau       :   mov p3,#0feh
                                                                      
Nilai hexa FE hexa/1111 1110
sjmp sensor
menjalankan program yang terdapat pada   keadaan sensor, jika berlogika LOW.
buzzer_merah:   mov p3,#07bh
                                                                      
Nilai hexa 7B hexa/0111 1011 pindah ke p3
sjmp sensor
menjalankan program yang terdapat pada   keadaan sensor, jika berlogika LOW.
End
Mengakhiri basis program

Tabel 3.3.1 Tabel analisa rangkaian Flood Detector

     
BAB 4
CARA PENGOPRASIAN ALAT
DAN
HASIL UJI ALAT



4.1 PENGOPERASIAN ALAT
Cara kerja alat ini adalah jika sensor1 terhubung dengan ground yang perantaranya air maka led hijau menyala artinya keadaan air masih dalam keaaanaman, jika sensor2 terhubung dengan ground yang perantaranya air maka led kuning menyalaartinya air dalam keadaan waspada, jika sensor3 terhubung dengan ground yang perantaranya air maka led merah menyala artinya air dalamkeadaan awas, dan jika sensor4 terhubung dengan ground yang perantaranya air maka led merah menyala dan buzzer berbunyi artinya air dalam keadaan bahaya. 

4.2 HASIL UJI COBA ALAT
Pada saat ketinggian air berada pada kondisi S1 (P2.6 terhubung dengan ground) maka LED hijau menyala, saat ketinggian air berada pada kondisi S2 (P2.4 terhubungdengan ground) maka LED kuning menyala, Saat ketinggian air berada pada kondisi S3 (P2.2 terhubung dengan ground) maka LED merah menyala, Saat ketinggian air mencapai kondisi S4 (P2.0 terhubung dengan ground) maka LED merah menyala disertai dengan bunyi buzzer untuk menandakan air hampir penuh pada tabung.


KETINGGIAN
DISPLAY
Sensor 1
LED Hijau
Sensor 2
LED Kuning
Sensor 3
LED Merah
Sensor 4
LED Merah + Buzzer











BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1  Kesimpulan
·        Saat air sudah mencapai batas S1 maka led warna hijau menyala.
·        Saat air sudah mencapai batas S2 maka led warna kuning menyala.
·        Saat air sudah mencapai batas S3 maka led warna merah menyala.
·        Saat air sudah mencapai batas S4 maka led warna merah dan buzzer akan berbunyi.
·        Untuk mendeteksi banjir dalam skala kecil.
5.2  Saran
·        Saat membuat proyek ini harus teliti dan hati-hati dalam mengerjakannya.
·        Jangan sampai ada jalur yang crash karena apabila sampai crash akan terjadi
·        Kereatifitas di nilai dalam proyek ini
·        Berhati-hati dalam menentukan tegangan aktifator



[2] Eko Putra, Agfianto. 2005 Belajar Bahasa Assembly dengan Emu8086.
Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

[3] Ganiyanti A.S. Seri Fisika Dasar, Elektronika, edisi ke III Jurusan Fisika   
FMIPA-UI 1980.

[4] Gunawan, Hanapi. 1981. Prinsip-prinsip elektronik. (Malvino).
PT Gelora Aksara Pratama (erlangga).  Jakarta

[5] Nopi, Arif. 2001. Pemrograman dengan Bahasa Assembly Edisi Online Versi 1.0.
 PT Gramedia. Jakarta.

[6] Soeparlan Soepono &  Umar Yahdi. 1995, Teknik Rangkaian Listrik.
Penerbit Gunadarma, Depok.

[7] Yahdi, Umar. 1991. Pengantar Fisika Listrik Magnet
Penerbit Gunadarma, Depok



Nama : Dewi Aningsih
Kelas : 3KB04
NPM : 21110896